Tulisan Terbaru

Info Ringan

Tutorial Bisnis Internet

Ekonomi Bisnis

Selasa, 01 Desember 2009

Terorisme Bangkit Lagi

Selasa, 01 Desember 2009
Ledakan bom yang menghantam kereta supercepat Nevsky Express, jurusan Moskwa-St Petersburg, hari Jumat lalu membuktikan hal itu. Akibat ledakan bom itu, tiga dari 14 gerbong, yang mengangkut 663 orang, hancur. Paling kurang 26 orang tewas, 18 orang hilang, dan lebih dari 100 orang cedera.

Peristiwa yang terjadi di dekat perbatasan Provinsi Novgorod dan Tver, sekitar 402 kilometer dari Moskwa ke arah St Petersburg, itu mengingatkan pada peristiwa serupa tahun 2007. Ketika itu terjadi kecelakaan kereta Nevsky Express yang menewaskan sekitar 30 orang.

Pertanyaan yang muncul dari masyarakat adalah apakah peristiwa itu murni kecelakaan atau karena penyebab lain. Kepala Perusahaan Kereta Api Rusia Vladimir Yakunin, lewat televisi negara, mengatakan, ”Menurut teori yang diajukan oleh para penyelidik, ledakan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam oleh orang tak dikenal di rel kereta, sebuah tindakan teroris.”

Benarkah itu aksi terorisme? Namun, hingga kemarin belum ada yang mengklaim bertanggung jawab, sebagaimana biasanya bila terjadi tindak terorisme.

Kalau ledakan bom itu benar dilakukan oleh teroris, kiranya aksi itu telah membuka mata para petinggi Rusia: apa yang berulang kali terjadi sekitar 10 tahun silam muncul kembali.

Ketika perang Rusia-Chechnya masih berkobar, serangan teroris kerap kali terjadi. Serangkaian ledakan bom, misalnya, terjadi di sebuah apartemen di Moskwa dan dua kota lainnya, beberapa tahun lalu, menewaskan hampir 300 orang.

Setelah itu, terjadi rangkaian aksi terorisme yang menewaskan ratusan orang: penyanderaan di gedung teater Moskwa, ledakan di gedung konser rock di Moskwa, peledakan dua pesawat terbang, dan lima tahun lalu, serangan terhadap sebuah sekolah di Beslan yang menewaskan 330 orang, sebagian besar anak-anak.

Menimbang riwayat itu, berasumsi bahwa ledakan itu karena aksi terorisme bisa diterima juga. Sebab, sebenarnya, masih ada persoalan yang belum selesai di Rusia, yakni pergolakan di wilayah Kaukasus utara, termasuk Chechnya, dan tetangganya, yakni Ingushetia dan Dagestan. Wilayah itu menuntut kemerdekaan.

Bila asumsi tersebut benar, peledakan kereta api itu sebagai isyarat akan munculnya kembali terorisme yang akan meneror Moskwa dan kota-kota lain di Rusia. Dulu, Vladimir Putin menjawab aksi mereka secara tegas, kini diharapkan Presiden Dmitry Medvedev pun akan bersikap tegas pula, tidak ragu-ragu menindak dalam melawan teror. Perang melawan teror tidak boleh kendur.

Sumber: Kompas, 1 Desember 2009


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Vox Populi Vox Dei | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog