Tulisan Terbaru

Info Ringan

Tutorial Bisnis Internet

Ekonomi Bisnis

Jumat, 18 Desember 2009

Perampokan Senpi Marak, Polisi Tak Berdaya?

Jumat, 18 Desember 2009
Aksi perampokan yang para pelakunya menggunakan senjata api (senpi) kembali marak di Sumatera Barat. Selama dua hari berturut-turut Kota Padang diguncang aksi perampokan menggunakan senjata api (senpi). Perampokan pertama terjadi di komplek Poltekkes Siteba pada Minggu dinihari (13/12) lalu. Dalam kejadian ini, kawanan perampok berhasil menggondol ATM milik BNI setelah melumpuhkan satpam dan sejumlah mahasiswa yang pada saat itu berada di tempat kejadian.

Selang sehari setelahnya, perampokan menggunakan senpi kembali terjadi. Kali ini toko ‘Sumber Terang’ di kawasan Kampung Nias Padang, yang menjadi sasaran pelaku pada Senin (14/12). Dengan berpura-pura hendak menjadi pembeli, para perampok berhasil melumpuhkan pemilik toko dan menguras isinya. Total kerugian akibat perampokan ini mencapai ratusan juta rupiah.

Dua kejadian beruntun ini tentu sangat mengejutkan kita. Betapa tidak amannya kondisi di Kota Padang saat ini. Perampok merajalela menindas rakyat, bahkan dengan menggunakan senjata api yang semestinya hanya boleh digunakan oleh aparat kepolisian dan TNI. Itupun harus melalui izin dan prosedur.

Tapi, yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini sungguh membuat hati kita menjadi ngilu. Para perampok sangat leluasa menggunakan senjata api dalam menjarah harta rakyat. Bahkan, perampokan menggunakan senpi yang terjadi di kawasan Kampung Nias terjadi di penghujung senja, saat situasi masih ramai dan belum larut. Ini menandakan bahwa para perampok itu sudah semakin berani, dan nekad!

Dua kejadian perampokan bersenpi dalam dua hari beruturt-turut ini merupakan sebuah tantangan besar bagi jajaran Polda Sumbar, khususnya Poltabes Padang. Aksi kriminal itu terjadi di wilayah hukum Poltabes Padang dan sudah semestinyalah pihak kepolisian benar-benar menyikapi kejadian ini dengan sangat serius.

Peristiwa ini juga ujian bagi pihak kepolisian, sejauh mana polisi mampu mengungkap aktor dan pelaku di balik aksi perampokan bersenpi itu. Polisi harus bergerak cepat dan berpacu dengan waktu agar kejadian serupa tidak terulang untuk ketiga kalinya. Sudah cukup dua kali polisi ‘kecolongan’ jangan sampai polisi ‘dikangkangi’ lagi oleh para perampok itu.

Inilah salah satu ujian bagi Kapolda yang Baru Kombes Pol Andayono dalam mengungkap aksi kejahatan di wilayah kerjanya meski baru beberapa bulan menjabat di Ranah Minang. Niscaya, jika kedua kejadian ini berhasil diungkap, maka pujian dan apresiasi dari rakyat Minangkabau akan bertubi-tubi datang kepada Andayono. Tanpa merendahkan kerja keras polisi, sebaliknya, tentu kita tidak menginginkan adanya ‘nada miring’ dari masyarakat kelak jika kasus ini tidak terungkap atau malah terulang kembali.

Tentu, keamanan di Sumbar bukan hanya menjadi tanggungjawab pihak kepolisian saja. Kita sebagai warga masyarakat juga memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan, terutama di lingkungan tempat tinggal kita masing-masing. Oleh karena itu, dengan adanya kejadian ini hendaknya menjadi momentum bagi kita semua untuk kembali menggiatkan sistem keamanan lingkungan atau siskamling.


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Vox Populi Vox Dei | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog