Tulisan Terbaru

Info Ringan

Tutorial Bisnis Internet

Ekonomi Bisnis

Kamis, 03 Desember 2009

Komunikasi Politik

Kamis, 03 Desember 2009
Komunikasi politik sudah dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyangkut soal aliran dana talangan Bank Century.

Beberapa forum telah digunakan Presiden, antara lain pada peringatan Hari Guru Nasional 2009, dan Hari Ulang Tahun Ke-64 Persatuan Guru Republik Indonesia, hari Selasa lalu di Jakarta. Di hadapan perwakilan guru dari seluruh Indonesia, Presiden Yudhoyono antara lain menyatakan keprihatinan atas kabar tentang aliran dana talangan Bank Century untuk kebutuhan tim kampanyenya dalam pemilihan presiden lalu.

Secara tegas dan gamblang Presiden menilai kabar itu sebagai fitnah yang tak mengandung kebenaran. Lebih jauh Presiden mengingatkan, fitnah, pencemaran nama baik, dan pembunuhan karakter, seperti dialaminya dan keluarga, berpotensi merusak demokrasi, menginjak keadilan, dan mencemari peradaban.

Bukan hanya di depan forum para guru se-Indonesia, Presiden sudah menyampaikan persoalan yang bersifat substansial itu dalam beberapa kesempatan. Urgensi menjelaskan berkali-kali sebagai bagian komunikasi politik atas kasus Bank Century sangat tinggi. Terutama karena isu aliran dana talangan Bank Century menjadi rumit, lebih-lebih setelah berkomplikasi dengan urusan politik seperti terlihat pada manuver DPR dalam hak angket.

Upaya mengurai benang kusut atas kasus Bank Century memang sangat diperlukan agar tidak terus-menerus dijadikan sebagai bahan spekulasi, atau digunakan untuk fitnah. Presiden sendiri telah mendorong agar kasus ini dibuka secara gamblang. Juga menarik apa yang disampaikan Wakil Presiden Boediono agar kasus Bank Century cepat dibuka, tanpa perlu menunggu hasil kerja panitia khusus hak angket DPR.

Penyingkapan kasus Bank Century secara cepat sangatlah penting agar tidak sampai berlarut-larut, yang dapat menghabiskan banyak energi. Searah dengan keinginan itu diperlukan komunikasi politik. Namun, perlu dikemukakan, setiap komunikasi politik dinilai bermakna jika mampu memberikan benang merah bagi solusi.

Sesuai prinsip komunikasi, penyampaian hanya sekali belum tentu efektif dan berdampak luas. Maka, mau tidak mau komunikasi politik perlu lebih dari sekali, bahkan jika perlu berkali-kali. Tantangan lain tentu saja bagaimana melakukan komunikasi politik lebih cepat, terutama dalam era multimedia sekarang ini. Pejabat pemerintah harus berkejaran dengan waktu menghadapi kegiatan berbagai model komunikasi baru, yang semakin mengandalkan kecepatan, instan, serempak, dan interaktif.

Jika pejabat pemerintah kalah cepat atau sedikit menarik ulur waktu, peluang komunikasi sebagai bagian dari solusi akan segera hilang. Ruang komunikasi akan diambil alih dan didominasi ingar-bingar komunikasi media baru, yang cenderung berbicara lebih cepat, keras, bahkan nekat, yang bisa saja menabrak substansi menjadi sensasi.

Sumber: Kompas, 3 Desember 2009


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Vox Populi Vox Dei | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog