Tulisan Terbaru

Info Ringan

Tutorial Bisnis Internet

Ekonomi Bisnis

Senin, 30 November 2009

Waspadai Abrasi Pantai!

Senin, 30 November 2009
Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk daerah ‘merah’ rawan bencana. Selain gempa bumi, banjir, dan longsor, abrasi pantai juga merupakan bencana yang mengancam Sumbar, terutama kawasan pesisir. Salah satu buktinya adalah abrasi yang menerjang Pesisir Selatan pada minggu lalu dan mengakibatkan enam rumah rusak serta 300 rumah lainnya terancam.

Selain rumah warga yang rusak, terjangan abrasi juga mengancam ribuan hektar lahan pertanian seperti areal persawahan dan perkebunan milik warga. Bahkan, abrasi yang terjadi di Pessel itu juga telah menyebabkan jarak antara jalan nasional dengan bibir pantai pada sejumlah titik hanya berkisar antara 15-20 meter saja. Menurut pengakuan seorang warga di Lengayang, Pessel, jarak rumahnya dengan bibir pantai dulunya sekitar 500 meter, sekarang jaraknya hanya sekitar empat meter. Sungguh sebuah kondisi yang sangat mengkhawatirkan.

Disadari atau tidak, abrasi pantai memang sangat mencemaskan, terutama bagi warga yang tinggal dan bermukim di kawasan pesisir. Mereka tidak nyenyak tidur pada malam hari karena khawatir takut terjangan ombak menghantam rumah. Siangnya mereka juga tidak tenang meninggalkan rumah untuk beraktivitas karena dihantui pikiran akan abrasi pantai tersebut.

Tidak hanya di Sumbar, abrasi pantai sebenarnya merupakan ancaman global di seluruh kawasan pesisir pantai di Indonesia. Berdasarkan data yang ada, abrasi pantai di Indonesia telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Sedikitnya 40 persen dari 81 ribu km pantai di Indonesia, rusak akibat abrasi. Dalam beberapa tahun terakhir, garis pantai di beberapa daerah di Indonesia mengalami penyempitan yang cukup memprihatinkan. Abrasi yang terjadi mampu menenggelamkan daratan antara 2 hingga 10 meter pertahun.

Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh gerusan air laut baik yang disebabkan oleh meningkatnya permukaan air laut ataupun oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.

Dampak yang diakibatkan oleh abrasi ini sangat besar. Garis pantai akan semakin menyempit dan apabila tidak diatasi lama kelamaan daerah-daerah yang permukaannya rendah akan tenggelam. Pantai yang indah dan menjadi tujuan wisata menjadi rusak. Pemukiman warga dan tambak tergerus hingga menjadi laut. Tidak sedikit warga di pesisir pantai yang telah direlokasi gara-gara abrasi pantai ini. Abrasi pantai juga berpotensi menenggelamkan beberapa pulau kecil di perairan Indonesia.

Secara ilmiah, abrasi pantai bukanlah bencana yang berdiri sendiri namun terjadi karena ulah manusia juga, yakni hilangnya vegetasi mangrove (hutan bakau) di pesisir pantai. Mangrove yang ditanam di pinggiran pantai, akar-akarnya mampu menahan ombak sehingga menghambat terjadinya pengikisan pantai. Sayangnya hutan bakau ini banyak yang telah dirusak oleh manusia.

Artinya, terjadinya abrasi pantai jelas akibat ulah manusia juga. Sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur’an, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS Ar Ruum : 41)

Oleh karena itu, kondisi ini hendaklah disikapi dengan bijak. Untuk mencegah terjadinya abrasi yang terus menerus tentu perlu dilakukan upaya-upaya pencegahan. Diantaranya adalah melakukan penghijauan pinggir pantai. Misalnya dengan menggiatkan kembali hutan bakau di sepanjang kawasan pesisir. Hal ini merupakan tanggungjawab kita bersama, terutama pihak pemerintah yang semestinya berada di garis depan dalam melindungi warganya. Hendaknya, jangan hanya penanaman sejuta pohon di daratan saja atau di kawasan hutan namun kita tentu mengharapkan adanya gerakan massal penanaman sejuta pohon bakau di kawasan pesisir pantai.

Selain itu, pemerintah juga perlu bertegas-tegas menindak oknum yang merambah hutan bakau. Begitu juga dengan penggundulan hutan laut, terumbu karang yang juga merupakan salah satu penyebab terjadinya abrasi pantai. Yang paling penting, tentu adalah kesadaran warga untuk bersama-sama menjaga kelestarian laut dan biotanya, termasuk terumbu karang dan bakau agar bencana serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang. *


Related Posts



0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © Vox Populi Vox Dei | Powered by Blogger | Template by Blog Go Blog