Ketika muncul kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah yang kemudian ditangani Tim Delapan, catatan kaki itu sudah kita kemukakan. Betapa mulus dan efektifnya pemerintahan baru SBY-Boediono, hasil pemilu presiden yang dimenangi dengan mayoritas besar, terganggu konsentrasi dan efektivitasnya.
Melalui pembentukan Tim Delapan yang kredibel dan efektif kerjanya, masalah yang melibatkan Polri, Kejagung, dan KPK akhirnya reda dan proses penyelesaiannya direncanakan selesai hari-hari ini. Kita bisa menarik napas lega karena konsentrasi bisa kembali ke pelaksanaan program 100 hari pemerintahan bersama rakyat.
Momentum itu ternyata terganggu, dengan munculnya persoalan Bank Century. Perhatian terhadap masalah yang melibatkan kucuran dana Rp 6,7 triliun berkembang cepat. Tidak terbatas di DPR, tetapi serentak pula melalui berbagai aksi dalam masyarakat. Masalah Bank Century bahkan disertai terkaitnya nama-nama penting, termasuk yang kini berkedudukan sebagai wakil presiden dan menteri keuangan. DPR menggunakan hak angketnya untuk menyelidiki kasus Century lebih jauh dan lebih tuntas.
Langkah DPR serta langkah masyarakat yang mulai meluas, juga disebut-sebutnya nama-nama yang menduduki jabatan tinggi di kabinet baru, menambah perhatian publik sekaligus oleh beragam dampak yang rumit dan sensitif. Banyak di antara kita berdesah sambil mengeluh panjang, kenapa ada-ada saja yang menimpa.
Bisa dimengerti bangkitnya keluhan panjang itu. Keluhan panjang perlu kita sertai sikap obyektif, adil, dan cerdas, logis dan sesuai dengan rasa keadilan, jika kasus itu dibuat jelas di antaranya lewat prakarsa angket DPR. Juga masuk akal dan memperoleh dukungan, hadirnya ekspresi dan langkah dari beragam kelompok masyarakat.
Sebaliknya, mudah pula kita pahami jika munculnya persoalan Bank Century berdampak pula terhadap kinerja pemerintahan baru. Dampak itu bisa serius karena terkait dengan kredibilitas beberapa pejabat penting, bahkan pejabat yang namanya kredibel dan kinerjanya kompeten.
Tidak bisa lain, masalah Bank Century harus dibuat jelas, adil, dan benar. Ditempuh jalur penggunaan hak angket oleh DPR sesuai dengan wewenangnya. Hadir dan bangkitnya dukungan dan partisipasi publik juga masuk akal. Sementara itu, masuk akal dan juga segera bisa kita tangkap bahwa kasus dan masalah sekitar Bank Century ini masalah yang peka, bahkan masalah rumit karena disebutnya nama-nama pejabat tinggi.
Masuk akal jika pengaruh yang rumit itu sedikit banyak akan menerpa pula kinerja pemerintah. Padahal, harapan masyarakat pada pemerintahan baru tinggi dan mendesak. Suatu situasi yang bisa rawan akan kita hadapi. Tetap di jalur hukum seperti hak angket, tetapi semakin perlu juga menjaga terkendalinya situasi dan perkembangan.
0 komentar:
Posting Komentar